Kabut Menyambut di Pegunungan

whatsapp image 2025 09 19 at 8.17.01 am (1)
Para pembalap Tour De Entete berpacu masuk kota Bajawa pada etape kedelapan, Jumat (19/9/2025). Lomba menyisakan dua etape yaitu Bajawa-Ruteng dan Ruteng-Labuan Bajo.

Hawa dingin dan kabut yang menuruni lereng bukit menyambut para pembalap Tour De Entete di Bajawa, Kabupaten Ngada, Flores, Jumat (19/9/2025). Mereka menyelesaikan etape kedelapan sepanjang 133 kilometer setelah start dari Lapangan Pancasila, Ende.

Setelah berhari-hari didera cuaca panas di Pulau Timor dan Sumba, para pembalap memasuki daerah berhawa dingin dan menempuh etape pegunungan di Flores. Di pulau ini, rombongan menghadapi  empat etape sebelum finis di Labuhan Bajo.

Etape delapan diikuti 68 pembalap dari 12 negara. Sebanyak 11 pembalap lainnya tak dapat mengikuti lomba lagi karena berbagai sebab, seperti sepeda rusak atau cedera.

whatsapp image 2025 09 19 at 8.17.01 am (1)
Para pembalap Tour De Entete berpacu masuk kota Bajawa pada etape kedelapan, Jumat (19/9/2025). Lomba menyisakan dua etape yaitu Bajawa-Ruteng dan Ruteng-Labuan Bajo.

whatsapp image 2025 09 19 at 8.17.01 am

Rombongan berkeliling kota Ende sebelum memulai realstrat pada jarak delapan kilometer. Jalan aspal mulus menyusuri lereng bukit di sebelah kanan dan garis pantai Teluk Ende yang indah di sebelah kiri.

Jalan mulai berkelok-kelok tajam mendaki landai dan menurun selepas Boawae. Di sini sebelas pembalap mencoba melepaskan diri dari pleton. Pembalap terdepan adalah John Patrick Sarmiento dari 7Eleven Filipina, diikuti rekan setimnya, Josep Baban Javiniar dan Muhammad Abdurrohman dari JPC.

Awalnya, ketiga pembalap meninggalkan pleton hanya 28 detik. Tapi memasuki kilometer 30 selepas Nangapanda, keduanya telah meninggalkan pleton sampai tiga menit.

Saat memasuki wilayah Rajah, jalanan mulai menanjak panjang dan pleton terpecah menjadi beberapa kelompok kecil. Tiga pembalap terdepan diikuti sebelas pembalap berusaha mengejar dan satu menit di belakangnya melaju pleton besar berisi sekitar 25 pembalap.

Memasuki wilayah Mataloko atau 20 kilometer sebelum finis, jarak dari pembalap ke pleton sudah mencapai empat menit. Pleton sulit mengejar meski mampu memersempit jarak sampai tinggal 2,21 menit. Tiga pembalap terdepan diikuti sembilan pembalap termasuk pemegang green jersey Lois Buffin dan yellow jersey komodo Kenny Cornelis (Universe).

Pada etape ini terdapat dua lomba tanjakan (king of mountain/KOM) kategori 1 UCI, yaitu di KM 50 selepas Desa Rate Rua dan KM 117 selepas Desa Wolowea. Pertarungan di dua kategori ini tergolong sengit dan berhasil dimenangkan oleh Josep (7Eleven).

Dengan memenangi dua KOM itu Josep langsung meraup 20 poin. Dengan lima poin yang sudah dikumpulkan ia total mengemas 25 poin sekaligus merebut gelar raja tanjakan (jersey pokadot) yang pada enam etape sebelumnya dipertahankan oleh Muhammad Herlangga dari Nusantara BYC.

Pertarungan menarik juga terjadi di antara pemegang jersey kuning komodo Kenny Cornelis dan Lois Buffin. Pada etape ini, Lois berhasil merebut gelar pembalap tercepat sementara dengan catatan waktu 26 jam 19 menit 41 detik.

550211578 2631584777188006 3123856646720294650 n

Lois berharap tetap mempertahankan prestasinya tersebut. Dia mengaku senang dengan dukungan masyarakat yang ramah dan memberi suport pada setiap lintasan yang dilewati.

“Ëtape delapan ini sangat menyenangkan dengan pemandangan pantai nan indah serta tanjakan yang melintasi gunung serta cuaca alam pun sangat mendukung untuk terus mempertahankan ritme kayuhannya hingga finis di posisi depan,” tuturnya.

Sementara itu, gelar pembalap Indonesia terbaik masih dipegang Muhammad Raihan Maulidan (PWR) dan pembalap muda terbaik tetap Muhammad Syelhan Nurrahmat (Garuda Development).
Syelhan yang berusia 21 tahun mengatakan, medan tanjakan yang dihadapi relatif berat. Ia dan tim berusaha mempertahankan ritme untuk menjaga perolehan yang sudah didapat.

whatsapp image 2025 09 19 at 8.17.03 am

Menurut Syelhan, tim sebenarnya masih mengincar yellow jersey komodo. Namun dengan sisa dua etape dan perhitungan waktu yang tercatat, sulit untuk memenuhi target tersebut.

“Kami hanya berupaya mempertahankan bisa naik podium dan mempertahankan gelar yang ada,” tutur pembalap timnas tersebut.

Syelhan menilai rute Tour De Entete cukup baik untuk latihan timnya mempersiapkan diri menghadapai SEA Games. Meski gradien maupun panjangnya jalur pendakian dirasa masih kurang untuk latihan para spesialis tanjakan (climber) seperti dirinya, medan yang dihadapi sangat menantang.

Saat memasuki Mataloko, kabut mulai turun ke lereng bukit. Warga memenuhi pinggiran jalan kota Bajawa yang terkenal sebagai penghasil kopi unggulan di Flores Di Lapangan Kartini, para pembalap disambut Bupati Ngada Raymundus Bena dan jajaran Forkopimda Ngada.

Ratusan siswa membawakan tarian massal Jain sebagai sambutan selamat datang kepada rombongan pembalap. Beberapa pembalap asyik ikut menari bersama para siswa.

whatsapp image 2025 09 19 at 8.17.04 am

Pembalap tim Madar Youcef Reguigui yang mendapatkan jersey hijau mengatakan, sampai etape ini tidak ada yang dapat menjamin siapa yang dapat mempertahankan jersey hijau.

“Saya hanya berusaha menikmati setiap momen dalam balapan ini,” tutur Youcef yang juga penyuka kopi. Ia pun mengaku sudah tak sabar untuk berburu kopi Bajawa.

Adapun John yang menjadi raja tanjakan kali ini menilai gelar itu susah payah didapatnya dari dua titik KOM hari itu.

“Tanjakannya berat, tapi pas mendaki di titik KOM itu turun hujan, jadi kami enak jalannya. Saya juga apresiasi kondisi jalan yang mulus sepanjang lintasan hari ini. Kondisi itu memudahkan kami untuk berlomba,” tuturnya.

whatsapp image 2025 09 19 at 8.17.02 am

Lomba menyisakan dua etape sebelum finis di Labuhan Bajo. Pada etape sembilan dari Bajawa menuju Ruteng sejauh 139,6 kilometer, para pembalap akan menghadapi medan pegunungan yang sulit. Etape itu memperebutkan satu intermediate sprint dan satu tanjakan KOM dengan kategori HC (Hors Category) yang sangat menantang di kilometer 112. (*)